Pendidikan Karakter di Sekolah Tumbuhkan Jiwa Peneliti Siswa

Foto: Ilustrasi Okezone
Foto: Ilustrasi OkezoneJAKARTA - Profesi sebagai akademisi, peneliti, maupun ilmuwan kerap dianggap sulit. Salah satu penyebabnya, sains tak dikenalkan sebagai hal yang menarik sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah.
Menghadapi bonus demografi, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ananto Kusuma Seta mengatakan, perlu adanya strategi untuk menumbuhkan jumlah peneliti di Tanah Air. Salah satu caranya, yakni melalui pendidikan karakter di sekolah.

"Istilah full day school itu sebenarnya adalah pengembangan pendidikan karakter. Yang dibangun di situ, salah satunya adalah menciptakan inovator dan ilmuwan sejak dini," sebutnya di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Dia menjelaskan, penambahan jam belajar tidak sepenuhnya diisi untuk belajar di kelas. Sebab, di siang hari para siswa akan mengeksplorasi berbagai hal untuk mengasah kreativitas, berpikir kritis, problem solving, serta kolaborasi. Sikap itu sendiri, tutur Ananto, yang dibutuhkan oleh setiap peneliti.
"Pagi hari siswa belajar matematika, IPA. Sedangkan siang harinya mereka have fun. Pergi ke perpustakaan, sawah, laboratorium, dan lain sebagainya. Itu yang akan kami ajarkan," ucapnya.
Ananto berharap, upaya Kemdikbud tersebut mampu menumbuhkan jiwa peneliti sejak dini. Terlebih, saat ini Indonesia memiliki banyak anak muda yang potensial.
"Indonesia sedang panen anak muda karena bonus demografi. Ini sebuah modal," tukasnya.
(sus)

0 Comments

Posting Komentar